Rabu, 16 April 2014

REMBULAN

Syahdu menghempas memperkosa angin malam
Kehangatannya seolah memberi warna pada hitam yang menampar jelagad raya alam semesta
Namun diamnya memberi sejuta tanya pada nirwana hampa dengus jiwa dalam peristirahatan
Hingga dikhabarkan kembali pada embun yang meniup lembut pipi merah kehidupan

Rembulan...
Malam ini seolah tak terusik dengan buai angin malam
atau hilang oleh jelagad sejuta pesona awan hitam
ia tak memudar atau memendar ,,
Ia justeru menggambarkan cahaya di malam nestapa


Rembulan..
Indah cahayanya memeluk hangat si dengus jiwa yang sedang nyaman dalam mimpi nestapa..
Ia menambah warna pada alam yang tak terusik jiwa,,
Bahkan saat ketika hangat nya tak mampu lagi dirasakan
Ia tiup syahdu angin mencium jiwa mati tak berpendar,,

Rembulan,,
Sampaikanlah simphoni cinta penuh ketaatan...
dalam penghirupan yang mendalam terhadap Sang Maha Raja..
dalam lingkar nestapa penuh dosa yang terhampar bak buih di lautan..

Rembulan,,,
Sampaikanlah...
Biarkan cinta dan kerinduan menghela syahdu dalam gelap yang tak mampu disampaikan siang kepada senja,,
Biarkan cinta menghela lembut ketika dengus jiwa yang lain meratap mendengkur dalam lelap nya malam..
Biarkan cinta terukir hanya milik berdua,, 
milik kerinduan jiwa yang memelas syahdu cinta dari YANG DI RAJA..

maka sampaikanlah,,
lewat indah dan hangat mu malam ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar