Rabu, 16 April 2014

BIARKAN JIWA MEMADAM

Jiwa mengernyit nestapa hidup..
Ia mencibir setiap keberanian dalam diam..
Dalam remeh nafsu belaka..
Dalam cercaan dan hina fatamorgana
Dalam haluan perjalanan penuh dosa,,
dan kini,, hidup sudah tak berdaya..

Hingga kelabu hampiri kalbu..
Yang kemudian semakin terpenjara dalam derit besi kepalsuan..
Ataukah Ia hanya mengharap dari imitasi kehidupan..

Duuuhhh...
Betapa indah buih janji yang telah disampaikan kumbang kepada layu nya bunga..
Ia memekar dalam harap esok akan berkembang indah..
Namun pucuk indah justeru melayu..
Ditinggal hilang kumbang pergi mencari sang madu,,


Hingga memenjara sang bunga pada derit panas fata morgana..
Atau menghilang tertelan derita air keruh yang terhisap panas mata jelaga..
Hingga ia mati,, tak trcatat sejarah atau pun pensil usang yang mulai patah..

Jiwa nya makin memendam,,
Menjauh kedasar kalbu yang kian mencekam,,,
Tiada cahaya atau harapan..
Atau hanya setitik putih yang meraja dalam diam..

Ia kini benar benar kesendirian
Dari pagi hingga petang menjelang..
Biarkan saja memndam,,,
Karena itu adalah bagian pelajaran dari kehidupan..
Yang mementaskan bunga pada peran kebenaran





Tidak ada komentar:

Posting Komentar